Raja-raja Motor Sport 150cc
Yamaha Vixion (istimewa)
PASAR sepeda motor kelas 200-250cc boleh saja rontok, tapi tidak bagi
kelas 150cc. Segmen yang satu ini justeru menorehkan kenaikan 17,37%
pada semester pertama 2012.
Siapakah raja-raja di kelas motor 150cc? Coba kita telisik produk-produk milik anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi).
Yamaha Vixion masih terlalu tangguh bagi para kompetitornya. Motor sport yang merangsek pasar pada 2007 itu, masih nangkring diposisi nomor wahid. Pada semester pertama 2012, Vixion mengantongi volume penjualan sekitar 150 ribuan unit dengan pangsa pasar 45,86%.
Motor bermesin injeksi tersebut memang cukup licin di pasaran. Sekalipun dikepung produk kompetitor, Vixion selalu lolos dipuncak pangsa pasar. Saat ini, setidaknya ada enam merek milik anggota Aisi yang bermain di kelas sport 150cc. Berbeda dengan tahun 2010 yang masih tiga merek.
Rupanya, tren pertumbuhan yang terus bergulir di segmen 150cc, membuat para produsen melirik kelas tersebut. Tengok saja misalnya PT Astra Honda Motor (AHM). Pada 2010, AHM atau Honda menelorkan New Megapro 150cc. Motor itu merupakan reinkarnasi dari Megapro 160cc. Namun, pada 2011, AHM memasukan CBR 150 R untuk merangsek segmen ini. Bahkan, Yamaha pun ikut membentengi diri dengan melahirkan Byson 150cc. Hanya saja, motor sport bermesin karburator itu, belum mampu menandingi sang raja, Vixion.
Segmen motor sport 150cc terus bertumbuh dalam rentang tiga tahun terakhir. Jika pada semester pertama 2010 masih sekitar 130 ribuan unit, setahun kemudian melejit menjadi 279 ribuan unit. Kini, pada paruh pertama 2012, melonjak lagi menjadi 328 ribuan unit.
Kontribusi segmen motor sport 150cc mencapai sekitar 9% terhadap total penjualan motor Aisi. Siapa coba yang tidak ngiler untuk bermain di kelas tersebut.
Siapakah raja-raja di kelas motor 150cc? Coba kita telisik produk-produk milik anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi).
Yamaha Vixion masih terlalu tangguh bagi para kompetitornya. Motor sport yang merangsek pasar pada 2007 itu, masih nangkring diposisi nomor wahid. Pada semester pertama 2012, Vixion mengantongi volume penjualan sekitar 150 ribuan unit dengan pangsa pasar 45,86%.
Motor bermesin injeksi tersebut memang cukup licin di pasaran. Sekalipun dikepung produk kompetitor, Vixion selalu lolos dipuncak pangsa pasar. Saat ini, setidaknya ada enam merek milik anggota Aisi yang bermain di kelas sport 150cc. Berbeda dengan tahun 2010 yang masih tiga merek.
Rupanya, tren pertumbuhan yang terus bergulir di segmen 150cc, membuat para produsen melirik kelas tersebut. Tengok saja misalnya PT Astra Honda Motor (AHM). Pada 2010, AHM atau Honda menelorkan New Megapro 150cc. Motor itu merupakan reinkarnasi dari Megapro 160cc. Namun, pada 2011, AHM memasukan CBR 150 R untuk merangsek segmen ini. Bahkan, Yamaha pun ikut membentengi diri dengan melahirkan Byson 150cc. Hanya saja, motor sport bermesin karburator itu, belum mampu menandingi sang raja, Vixion.
Segmen motor sport 150cc terus bertumbuh dalam rentang tiga tahun terakhir. Jika pada semester pertama 2010 masih sekitar 130 ribuan unit, setahun kemudian melejit menjadi 279 ribuan unit. Kini, pada paruh pertama 2012, melonjak lagi menjadi 328 ribuan unit.
Kontribusi segmen motor sport 150cc mencapai sekitar 9% terhadap total penjualan motor Aisi. Siapa coba yang tidak ngiler untuk bermain di kelas tersebut.
Oh ya, di kelas tersebut, Kawasaki juga merangsek dengan dua brand,
yakni Ninja 150 dan KLX 150.
Di bawah Vixion, pemain kedua terbesar adalah Honda New Megapro yang mengantongi pangsa pasar sekitar 19,01%. Namun, raihan pada semester pertama 2012 itu anjlok jika dibandingkan periode sama 2011 yang masih sekitar 34,80%. Entah ada angin apa.
Merasakan legitnya kelas 150cc, bisa jadi para produsen anggota Aisi bakal menelorkan produk anyar. Atau, terus memoles tampilan masing-masing. Tinggal konsumen yang memilih, mana produk yang pas dengan kebutuhan dan isi dompet.
Di bawah Vixion, pemain kedua terbesar adalah Honda New Megapro yang mengantongi pangsa pasar sekitar 19,01%. Namun, raihan pada semester pertama 2012 itu anjlok jika dibandingkan periode sama 2011 yang masih sekitar 34,80%. Entah ada angin apa.
Merasakan legitnya kelas 150cc, bisa jadi para produsen anggota Aisi bakal menelorkan produk anyar. Atau, terus memoles tampilan masing-masing. Tinggal konsumen yang memilih, mana produk yang pas dengan kebutuhan dan isi dompet.
0 komentar:
Posting Komentar